Teori Produsen
Teori
perilaku produsen (perusahaan) memiliki banyak analogi dengan teori perilaku
konsumen. Misalnya, bila konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumsi,
produsen mengalokasikan dananya untuk penggunaan faktor produksi atau yang akan
diproses menjadi output. Karena itu bila keseimbangan konsumen terjadi pada
saat seluruh uangnya habis untuk konsumsi, keseimbangan produsen tercapai pada
saat seluruh anggaran habis terpakai untuk membeli faktor produksi. Produsen
juga memiliki pengetahuan yang lengkap atas faktor produksi yang dibelinya.
Akhirnya, bila konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimum,
Perilaku
pada Produsen itu menjelaskan bagaimana caranya seorang Produsen menggunakan
uangnya dalam memuaskan keinginan atu suatu kebutuhan dari satu atau beberapa
produknya. Dan Teori mengenai perilaku Produsen ini dapat kita analisis dengan
beberapa cara, yaitu Pendekatan Kardinal dan Ordinal.
1. Pendekatan
Marginal Utiliti (Kardinal)
Pendekatan
Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan yang beranggapan
bahwa kepuasan konsumen itu dapat diukur dengan satuan, misalnya uang. Marginal
utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari
pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu. Dalam pendekatan ini
digunakan anggapan “Utility bisa diukur dengan uang.”
2. Pendekatan
Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan
dari Ordinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen itu
dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Anggapan
dalam pendekatan Ordinal itu ada 3 :
1. Konsumen mempunyai preferensi akan
barang-barang tertentu yang diminatinya.
2. Konsumen mempunyai jumlah uang
tertentu.
3. Konsumen ada yang berusaha untuk
memaksimalkan kepuasanya
Produksi ialah suatu kegiatan yang
digunakan untuk menambah suatu nilai guna suatu benda atau bendar baru supaya
lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan para konsumenya. Tingkat produksi
juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu
negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil
produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya. semantara
soal Biaya Produksi itu adalah suatu pengorbanan yang perlu dilakukan untuk
proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang
berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Macam-Macam
Biayanya:
1.
Biaya
Investasi (First or Investment Cost)
Biaya
yang dikeluarkan oleh Investor dalam perolehan suatu investasi, contohnya jasa bank, komisi untuk
broker.
2.
Biaya
Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance Cost
Biaya
yang digunakan untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan suatu fasilitas. Misalnya biaya perawatan
angkutan umum
3.
Biaya
tetap (Fixed cost)
Biaya
tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,walaupun ada perubahan
volume produksi atau penjualan (dalam
batas tertentu). Misalnya Gaji
4.
Biaya
variabel (Variabel Cost)
Biaya
yang secara total berubah-ubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan. Misalnya biaya gaji
buruh atau biaya bahan baku.
5.
Biaya
marjinal (Incremental or Marginal Cost)
Biaya
total yang berkaitan dengan perubahan satu unit output. Sedangkan, biaya inkremental dapat
diartikan sebagai tambahan biaya total dari penerapan keputusan manajerial.
6.
Biaya
langsung (Direct Cost)
Biaya-biaya
untuk pengadaan sumber daya yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang
tercantum dalam pay item kontrak.
7.
Biaya
tidak langsung (Indirect Cost)
Biaya
yang terkait dengan penyelenggaraan proyek dan tidak bias dibebankan secara langsung
8.
Biaya
satuan (Unit Cost)
Biaya
yang dihitung untuk satu satuan produk pelayanan, diperoleh dengan cara membagi biaya total (TC)
dengan jumlah/kuantitas output atau
total output (TO) atau : UC = TC/TO. contoh biaya satuan rawat inap (kamar) kelas I, II,
III, biaya satuan rawat jalan.
9.
Biaya
Total ( Total Cost = TC) .
Biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
TC=TFC+TVC
Dimana TFC =
total fixed cost
TVC
= total variable cost.
10.
Biaya
berulang (Recurring cost)
Biaya
yg secara berulang dikeluarkan menghasilkan produk yang sama dan berulang secara teratur.
11.
Biaya
tidak berulang (Nonrecurring cost)
Biaya
yang tidak berulang, walaupun l dapat bersifat komulatif dalam priode yang pendek.
12.
Biaya
Hangus
Biaya
yang telah terjadi di masa yang lalu dan tidak mempengaruhi perkiraan biaya di masa yang akan
datang dalam penentuan tindakan.
13.
Biaya
terbenam (Sunk or Past cost)
Biaya
yang tidak dapat kembali.
Cara Menentukan
Keuntungan
Untung
adalah kondisi dimana harga penjualan lebih besar dari pada harga pembelian.
Dapat diartikan seperti:
Untung = Harga
Penjualan > Harga Pembelian
Untuk
menemukan Jumlah Keuntungan rumusnya
Harga Penjualan –
Harga Pembelian
Penetapan
margin keuntungan terhadap suatu produk yang akan dijual sangat dipengaruhi
oleh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai barang tersebut diterima oleh
konsumen. Produk yang sama bisa saja berbeda harganya di tempat yang berbeda,
karena ada tambahan biaya pengiriman. Penetapan harga dengan menghitung
biaya-biaya biasanya kita kenal dengan istilah Cost Oriented Pricing, dimana:
HARGA JUAL = HARGA
BELI + COST + MARK UP
Selain
itu kita juga mengenal istilah Demand Oriented Pricing adalah suatu cara
penetapan harga yang didasarkan pada banyaknya permintaan. Jika permintaan naik
harga pun cenderung naik, dan sebaliknya jika permintaan turun maka harga
cenderung turun walaupun mungkin biaya yang di keluarkan sama saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar