Kamis, 19 Juni 2014

TEORI PRODUSEN DAN TINGKAH LAKU PRODUSEN



TEORI PRODUSEN DAN TINGKAH LAKU PRODUSEN
Produksi adalah menurut saya barang yg mentah diolah menjadi bahan jadi, yg di produksi dan dipasarkan untuk kebutuhan masyarakat. dan menjadi pemasukan ekonomi buat yg memproduksinya.

Teori produksi :
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
·         Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
·         Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
·         Berapa output yang harus diproduksikan.
·         Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.

Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Biaya :
       Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksiadalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
        1.       Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
        2.       Bahan-bahan pembantu atau penolong
        3.       Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
        4.       Penyusutan peralatan produksi
        5.       Uang modal, sewa
        6.       Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan    dan asuransi
        7.       Biaya pemasaran seperti biaya iklan
  8.       Pajak 


Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi

yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC
 
FC = TC – VC
Keterangan:     TC = Biaya total (Total Cost)
                                    FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
                                    VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

 
Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduks
Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
 VC = TC – FC


Biaya Total (Total Cost/TC
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC


Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC) 
Biaya Tetap Rata-Rata  adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus  :
AFC =  FC/Q 
Keterangan:     FC = Biaya Tetap Total
                                    Q = Kuantitas

Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC) 
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya:     AVC = VC/Q
keterangan:      VC =  Biaya Variabel Total
                                    Q = Kuantitas

  Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC= TC /Q  atau  (VC+FC)/Q 
AC= AVC+AFC 

Biaya Marginal (Marginal Cost/MC
Biaya Marginal
adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:
MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1

PENGERTIAN ,CIRI-CIRI DAN MACAM-MACAM PASAR



PENGERTIAN ,CIRI-CIRI DAN MACAM-MACAM PASAR
PENGERTIAN PASAR DAN STRUKTUR PASAR
·         Pengertian pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu,
sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah
yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan
penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
·         Pengertian struktur pasar adalah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar
BENTUK-BENTUK STRUKTUR PASAR
1.      PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas ,ada pun pasar persaingan sempurna memiliki cirri-ciri
Cirri-ciri pasar sempurna:
ü  Jumlah penjual dan pembeli yang banyak
ü  Produk yang di perdagangkan sama atau bisa di bilang homogen.
ü  Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam proses pembentukan harga.
Jenis-jenis pasar sempurna:
ü  Jumlah penjual dan pembeli banyak
ü  Barang yang di jual sama/homogen
ü  Harga di tentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
ü  Posisi tawar konsumen kuat
ü  Sensitif pada perubahan harga
ü  Sulit mendapatkan keuntungan lebih / diatas rata-rata.
2.      PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.

a.       PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
Pasar monopoli memiliki ciri-ciri:
ü  hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
ü  tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip
ü  produsen memiliki kekuatan menentukan harga
ü   tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan
Sebab-sebab terjadi nya pasar monopoli:
ü  penguasaan bahan mentah,
ü  penguasaan teknik produksi tertentu,
ü  pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
ü  adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),
ü  adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah,
ü  memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan),
ü  memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
Kebaikan pasar monopoli:
ü  Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli.
ü  Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
ü  Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.
Kelemahan pasar monopoli:
ü  Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
ü  Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.
ü  Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang- Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.

b.      PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar
Oligopoli memiliki cirri-ciri:
ü  Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
ü  Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
ü  Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk ke dalam pasar
Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut.
ü  Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat,
ü  Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi,
ü  Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.
Kelemahannya antara lain sebagai berikut.
ü  Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen.
ü  Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum.
ü  Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
ü  Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.
c.       PASAR MONOPOLISTIK
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
                        Cirri –ciri dari pasar monopolistik:
ü  Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
ü   Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
ü   Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
ü  Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
ü  Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut.
ü  Konsumen memiliki banyak pilihan barang.
ü  Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan.
ü  Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri.
Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut.
ü  Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum.
ü  Terlalu banyak perusahaan kecil.
ü  Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut