Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah cara berpikir
dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat
khsus. Misal nya pada pengamatan pensil dan penghapus. Jika sering di gunakan
benda tersebut akan mengecil ukuran nya. Kesimpulan nya bahwa penghapus dan
pensil bila di gunakan terus menerus akan mengurangi ukuran nya sendiri. Biasa
nya penalaran induktif ini di susun berdasarkan pengetahuan yang di anut oleh
penganut empirisme.
Empirisme adalah faham yang memilih
pengalaman sebagai sumber utama pengenalan. Dan yang dimaksudkan dengan
pengalaman adalah baik pengalaman lahiriyah yang menyangkut dunia maupun
pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia.
Penalaran induktif dapat di lakukan dengan
3 cara:
A.
Generalisasi
Merupakan penalaran induktif dengan cara
menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa
khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh:
~ Deny adalah tentara yang memiliki tubuh
gagah.
~ Farchan adalah tentara yang memiliki
tubuh gagah.
~ Semua tentara memiliki tubuh yang gagah.
Ada pun macam- macam generalisasi:
1) Generalisasi
sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan di selidiki.
Contoh:
Contoh:
Apabila
kita ingin mengetahuai seberapa besar pengaruh bimbingan rohani terhadap
percepatan penyembuhan pasien di rumah sakit, maka kita harus melakukan
penelitian terhadap semua pasien tanpa terkecuali.
2) Generalisasi
tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan fenomena untuk mendapatkan
kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh:
Contoh:
Misal
kita akan menyelidiki penyebab kenakalan anak-anak, misal dari hasil penelitian
diketahui bahwa penyebab kenakalan anak-anak adalah akibat kondisi keluarga
yang tidak harmonis, maka dengan mengunakan generalisasi tidak sempurna makan
dengan pernyataan diatas sudah cukup untuk di jadikan sebuah kesimpulan..
B. Analogi
Analogi adalah proses
penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan
atau mengumpakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap
objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum.
Analogi di bagi
menjadi 2 :
1.
Analogi induktif
Analogi yang disusun
berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan
bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi
induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu
kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti
terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh :
Tim U21 masuk final dalam
AFC cup karna selalu latihan setiap hari , maka tim U19 pun akan masuk final
jika melakukan latihan setiap hari.
2.
Analogi deklaratif
:
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau
menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang
sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi
dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita
ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif :
Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan
sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia,
untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan
hati.
C.
Kausal
Kausal
adalah dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lainnya sampai
pada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu, atau dapat juga kita sampai
pada akibat dari fakta itu.
Contoh:
Ketika
anak sekolah melihat awan tebal menggantung , dia segera membawa payung.
Tindakan itu terdorong oleh pengalama nya bahwa mendung tebal (sebab) adalah
pertanda akan turun hujan (akibat).
Daftar
pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar