Ruang
Lingkup Ekonomi
Pada kali ini kita akan mebahas tentang “Ruang
Lingkup Ekonomi” dan dimulai dari Definisi , Metodologi Ekonomi ,dan masalah
pokok dan sistem perekonomian
Definisi
·
Definisi Ekonomi
adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu,
masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena
ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada
melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.
·
Definisi
Perekonomian adalah sistem ideologi ,manajemen sumber daya ,dan pilihan
kebijakan yang berhubungan dengan aktifitas ekonomi suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya dalam menjalankan pemerintahan
·
Definisi
sistem perekonomian adalah kumpulan aturan dan kebijakan yang di susun dan di
terapkan pemerintah untuk memenuhu kebutuhan warga negara dan mencapai
kemakmuran.
Metodelogi Ekonomi
Sering disebut
sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan
serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi.
Masalah Pokok Ekonomi
MASALAH
POKOK EKONOMI
Masalah
pokok ekonomi ada tiga (3), yaitu:
·PRODUKSI, menyangkut
masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
·KONSUMSI, menyangkut
kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
·DISTRIBUSI, menyangkut
kegiatan menyalurkan barang dari produsen dari konsumen.
Sistem Perekonomian di Dunia
A. Sistem Ekonomi Tradisional
Tujuan dari
sistem ekonomi ini adalah mempertahankan tradisi yang terjadi turun temurun,
dengan mengabaikan apa yang harus dilakukan dan untuk apa dilakukan.
Ciri-ciri
dari sistem ekonomi tradisional ini adalah:
1) Teknologi
masih sederhana,
2) Kegiatan
usaha ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok,
3) Modal
masih terbatas,
4) Masyaraktnya
masih susah menerima perubahan karena terikat dengan tradisi,
5) Masih
terdapat sistem pertukaran barang dengan barang ( barter).
B. Sistem Ekonomi liberal/pasar/kapitalis
Sistem
ekonomi liberal/pasar/kapitalis atau yang biasa disebut denganFree Fight
Liberalism adalah suatu penerapan kehidupan ekonomi yang bebas, dimana
warga negara diberi kebebasan oleh pemerintahan untuk melakukan kegiatan
ekonomi, dan seluruh sumber daya yang tersedia, dimiliki, dan dikuasai oleh
masyarakat dapat dikembangkan secara bebas. Dalam sistem ini, pemerintah tidak
ikut campur tangan. Bahkan dalam kondisi tertentu pun, pemerintah benar-benar
lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga kondisi ini disebut
juga dengan istilah laissez-faire.
Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal, yaitu:
1) Semua
alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan,
2) Kegiatan
ekonomi di semua sektor dilakukan oleh swasta,
3) Modal
memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
Kebaikan
dari sistem ekonomi liberal adalah:
1) Setiap
individu bebas memiliki alat-alat produksi,
2) Adanya
persaingan usaha mendorong kemajuan berusaha,
3) Produksi
didasarkan atas kebutuhan masyarakat, dan lain”.
Keburukan
dari sistem ekonomi liberal adalah :
1) Menimbulkan
monopoli sehingga merugikan masyarakat,
2) Menimbulkan
penindasan terhadap manusia lain,
3) Pengusaha
yang bermodal kecil akan semakin tersisih, dan lain”.
Contoh dunia yang menggunakan sistem
ekonomi liberal: Blok Barat ( Inggris, Amerika Serikat, Kanada).
C. Sistem Ekonomi Komando/Sosialis
Sistem
ekonomi komando/etatisme/terpusat adalah sistem ekonomi yang pengaturan
kehidupan ekonominya secara langsung oleh negara.
Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi komando, yaitu:
1) Semua
alat dan sumber produksi dikuasai oleh negara,
2) Kegiatan
perekonomian diatur dan dikuasai secara mutlak oleh negara,dan
3) Jenis-jenis
pekerjaan dalam suatu negara serta pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
Kebaikan dari sistem ekonomi komando
adalah:
1) Pemerintah
mengatur distribusi barang-barang,
2) Tidak
ada kesenjangan antaranggota masyarakat, dan
3) Kemakmuran
masyarakat terjamin.
Keburukan dari sistem ekonomi
komando adalah:
1) Hak
milik perseorangan tidak diakui,
2) Kemajuan
ekonominya lambat, dan
3) Potensi,
inisiatif, dan kreasi warga masyarakat tidak berkembang.
Contoh dunia yang menggunakan sistem
ekonomi komando adala: Blok Timur( negara-negara Komunis) seperti Rusia, Kuba,
Korea Utara, dan negara Eropa Timur.
D. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang mengambil segi positif dari sistem
ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.
Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran, yaitu:
1) Kesempatan
kerja penuh ( full employment) dan jasa kolektif mendapat prioritas yang
tinggi,
2) Harga
tidak semata-mata ditentukan oleh mekanisme pasar, tetapi pemerintah juga ikut
campur dalam menentukan kebijakan,
3) Pemerintah
menyelenggarakan jaminan sosial dan bertanggung jawab atas distribusi
pendapatan yang lebih merata.
Contoh dunia yang menggunakan sistem
ekonomi campuran adalah: negara-negara berkembang (Indonesia, Afrika, Amerika
Latin).
Sistem Perekonomian Di Indonesia
Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi
diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal
merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala
bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang
seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara
Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
1.
Menerapkan sistem persaingan bebas
2.
Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3.
Peranan pemerintah dibatasi
4.
Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
1.
Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
2.
Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
3.
Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4.
Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
1.
Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2.
Rentan terhadap krisis ekonomi
3.
Menimbulkan monopoli
4.
Adanya eksploitasi
Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi
diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi
tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi
dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi
dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga
akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia,
Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
1.
Hak milik individu tidak diakui.
2.
Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3.
Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4.
Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
1.
Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
2.
Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3.
Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4.
Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
1.
Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
2.
Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3.
Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
Dasar Hukum Perekonomian di Indonesia
1.Hukum
Ekonomi Pembangunan
Hukum ekonomi pembangunan adalah sebuah hukum ekonomi yang meliputi berbagai pengaturan dan pemikiran hukum yang berisi cara - cara peningkatan danpengembangan ekonomi secara skala nasional Indonesia.
2. Hukum Ekonomi Sosial
Hukum ekonomi sosial adalah peraturan serta pemikiran hukum yang berisi pemerataanpembangunan ekonomi nasional yang bisa berjalan secara adil dan merata di seluruh Indonesia. Untuk menerpakan hal tersebut maka diaturlah berbagai perundang - undangan yang bersumber dan berlandaskan pada pancasila dan Undang - undang Dasar 1945 agar semua hasil pembangunan bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
Hukum ekonomi pembangunan adalah sebuah hukum ekonomi yang meliputi berbagai pengaturan dan pemikiran hukum yang berisi cara - cara peningkatan danpengembangan ekonomi secara skala nasional Indonesia.
2. Hukum Ekonomi Sosial
Hukum ekonomi sosial adalah peraturan serta pemikiran hukum yang berisi pemerataanpembangunan ekonomi nasional yang bisa berjalan secara adil dan merata di seluruh Indonesia. Untuk menerpakan hal tersebut maka diaturlah berbagai perundang - undangan yang bersumber dan berlandaskan pada pancasila dan Undang - undang Dasar 1945 agar semua hasil pembangunan bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
Sejarah Perekonomian Indonesia dapat dikelompokkan
menjadi 4 masa, yaitu:
1. Masa
Sebelum Kemerdekaan
Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam
dan rempah-rempah membuat bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk
menguasai Indonesia. Sebelum merdeka setidaknya ada 4 negara yang pernah
menjajah Indonesia, diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Pada masa penjajahan Portugis,
perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami perubahan dikarenakan waktu
Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan kekalahannya oleh Belanda untuk
menguasai Indonesia, sehingga belum banyak yang dapat diberlakukan kebijakan.
Dalam masa penjajahan Belanda selama 350
tahun Belanda melakukan berbagai perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah
satunya dengan dibentuknyaVereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).
Belanda memberikan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda dengan tujuan
menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi
perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris.
Untuk mempermudah aksinya di Hindia
Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi :
a. Hak mencetak uang
b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c. Hak menyatakan perang dan damai
d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
a. Hak mencetak uang
b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c. Hak menyatakan perang dan damai
d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan
VOC sebagai “penguasa” Hindia Belanda. Namun walau demikian, tidak berarti
bahwa seluruh ekonomi Nusantara telah dikuasai VOC.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan
karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan
itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :
a. Peperangan yang terus-menerus dilakukan
oleh VOC dan memakan biaya besar
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai
diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den Bosch dengan tujuan
memproduksi berbagai komoditi yang diminta di pasar dunia. Sistem tersebut
sangat menguntungkan Belanda namun semakin menyiksa pribumi. Sistem ini
merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang
pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor
dan menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan
harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para
bangsawan dalam pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan tatanan politik
Mataram–yaitu kewajiban rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan tidak
mendapat imbalan–dan memotivasi para pejabat Belanda dengan cultuurprocenten
(imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil produksi yang masuk gudang).
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup
Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) terjadi
karena adanya desakkan kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib
warga pribumi kearah yang lebih baik dengan mendorong pemerintah Belanda
mengubah kebijakkan ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agrarian yang
baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk
jangka 75 tahun dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak
boleh. Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan pribumi,
tapi malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang tidak
diperlakukan layak.
Inggris berusaha merubah pola pajak hasil
bumi yang telah hampir dua abad diterapkan oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent
(pajak tanah). Selain itu, dengan landrent, maka penduduk pribumi akan memiliki
uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah
imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk
dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari
negara penjajah.
Pemerintah militer Jepang menerapkan kebijakan
pengerahan sumber daya ekonomi untuk mendukung gerak maju Jepang dalam Perang
Pasifik. Akibatknya terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi
masyarakat. Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan,
karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak
jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama.
2. Masa Orde Lama
a) Masa
Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal
kemerdekaan amat buruk karena inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih
dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah RI
mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang.
Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar
negeri mengakibatkan kekosongan kas negara.
Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan,
pemerintah menempuh berbagai kegiatan, diantaranya :
Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir.
Soerachman dengan persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat
(BPKNIP) mengadakan pinjaman nasional yang akan dikembalikan dalam jangka waktu
40 tahun.
Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade
Coorporation (BTC) berhasil mendatangkan Kapal Martin Behrman di pelabuhan
Ciberon yang mengangkut kebutuhan rakyat, namun semua muatan dirampas oleh
angkatan laut Belanda.
Konferensi Ekonomi, Konferensi yang
membahas mengenai peningkatan hasil produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang,
serta status dan administrasi perkebunan asing.
Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan),
memberikan anjuran memperbanyak kebun bibit dan padi ungul, mencegah
penyembelihan hewan-hewan yang membantu dalam pertanian, menanami tanah
terlantar di Sumatra, dan mengadakan transmigrasi.
Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan
Ekonomi Nasional, mengaktifkan dan mengajak partisipasi swasta dalam upaya
menegakkan ekonomi pada awal kemerdekaan.
Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi
Bank Negara Indonesia,
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng
Group)
Sistem Ekonomi Ali-Baba
b) Masa
Demokrasi Liberal (1950-1957)
Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada
pasar, padahal pengusaha pribumi masih belum mampu bersaing dengan pengusaha
non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk
mengatasinya antara lain:
Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan
nilai uang untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun
Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu
menumbuhkan wiraswasta pribumi agar bisa berpartisipasi dalam perkembangan
ekonomi nasional
Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB,
termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
c) Masa
Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli
1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur
ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segalanya diatur pemerintah).
Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
Akibatnya adalah :
Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua
simpanan di bank diatas 25.000 dibekukan
Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon)
untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin
Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter
3. Masa
Orde Baru
Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi
dan politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorintasi pada
pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan
pokok rakyat. Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi
liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi
dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi
campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan
praktek dari salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam
perekonomian secara terbatas.
Kebijakan ekonominya diarahkan pada
pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan
pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja,
kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran
pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum
pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang
disebut Pelita.
Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia
berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator
kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka
kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga
berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat
KB.
Namun dampak negatifnya adalah kerusakan
serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan
ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam
masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping
itu, pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi
dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa
diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil.
Sehingga meskipun berhasil meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.
Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global,
Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara
drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai
kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.
4. Masa
Orde Reformasi
Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan
presiden BJ.Habibie, namun belum terjadi peningkatan ekonomi yang cukup
signifikan dikarenakan masih adanya persoalan-persoalan fundamental yang
ditinggalkan pada masa orde baru. Kebijakan yang menjadi perhatian adalah cara
mengendalikan stabilitas politik. Sampai pada masa kepemimipinan presiden
Abdurrahman Wahit, Megawati Soekarnoputri, hingga sekarang masa kepemimpinan
presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa
orde baru masih belum dapat diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan
masih adanya KKN, inflasi, pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya
nilai tukar rupiah yang menjadi masalah polemik bagi perekonomian Indonesia.
Masa Kepemimpinan
Megawati Soekarnoputri
Masalah yang mendesak untuk dipecahkan
adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk
mengatasi persoalan ekonomi antara lain :
a. Meminta
penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.
b. Kebijakan
privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam periode
krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut
berhasil menaikan partumbuhan ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan
ini menibulkan kontroversi yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada
perusahaan asing.
Masa kepemimpinan
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan kontroversial pertama Presiden
Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, yang dilatarbelakangi oleh naiknya
harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan
dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan
masyrakat. Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT
bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak
sampai ke tangan yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah
sosial. Kebijkan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah
mengandalkan pembangunan infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang mempertemukan
para investor dengan kepala-kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi
asing di Indonesia, diharapakan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.
Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada
IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah Indonesia tidak lagi
mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.
Sistem Perekonomian
Indonesia Saat Ini :
Sebagian orang berpendapat bahawa sistem
yang digunakan sekarang lebih condong ke barat atau disebut sistem ekonomi
liberal/kapitalis, sistem yang membebaskan segala macam bentuk kegiatan
ekonomi. Pemerintah tak ada urusan dengan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat.
Mereka semua mendapat hak yang sama untuk berkreatifitas tak ada larangan. Intinya
adalah sistem ini semua bebas melakukan apa saja sehingga tak mengherankan kaum
pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi sehingga
membuat yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber
daya alam, kesenjangan sosial, itulah yang terjadi pada perekonomian Indonesia.
Sistem ekonomi liberal atau kapitalis yang tidak lama lagi akan menuju
neo-liberal. Indikasi sistem perekonomian Indonesia diarahkan untuk mengikuti
mekanisme pasar disamping dominasi kekuatan korporasi swasta yang semakin
menguat. Sistem neo-liberal ini semakin subur manakala bola salju globalisasi
semakin memasuki berbagai sendi-sendi kehidupan. Semula globalisasi masih
terkait dengan bidang informasi dan komunikasi, namun bola salju globalisasi
semakin membesar dan menggulung bidang lainnya termasuk sektor ekonomi,politik.
Contohnya saja Harga BBM sudah didesak agar secara bertahap mengikuti harga
internasional. Di Indonesia sendiri dapat dihitung para konglomerat yang
menguasai perekonomian, itu hanya ada segelintir orang saja. Kondisi ini
terjadi sebagai konsekuesi kita menganut sistem kapitalis. Sebenarnya sistem
inilah yang dijalan kan di Indonesia walaupun pemerintah tidak mengakuinya
secara terbuka.
Masuknya Sistem tersebut
dapat kita lihat dari beberapa Indikator yaitu :
a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
c. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin berkurang.
d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.
a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
c. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin berkurang.
d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.
Dampak positif yang di timbulkan dari
sistem kapitalis ini yaitu dari aspek permodalan, kita dapat dengan mudah
mendapatkan modal dengan cepat dari investor asing sedangkan dampak negatif
dari sistem ini banyak terjadi masalah-masalah seperti pengangguran,
kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang luar negeri yang tinggi.
Namun meskipun demikian, bagi saya pribadi
perekonomian Indonesia bisa dikatakan cukup memperlihakan peningkatan yang bisa
dibanggakan. Terlihat pada saat terjadi krisis global, dimana banyak negara di
dunia mengalami krisis namun tidaklah demikian di Indonesia. Indonesia masih
bisa bertahan dari krisis ekonomi. Walaupun masih dapat bertahan, sudah
seharusnyalah pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sadar untuk memperbaiki
perekonomian Indonesia yang lebih baik lagi dengan memberantas KKN, memangkas
pengeluaran pemerintah, membuka lapangan pekerjaan, dan lebih memperhatian
rakyat demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada intinya
kerjasamalah yang dibutuhkan bangsa ini untuk mewujudkan tujuan tersebut.
SUMBER SUMBER
kammilashaffirah.blogspot.com/2011/02/macam-macam-sistem-ekonomi-di-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar