PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran Metode Deduktif adalah
metode cara berfikir yang di mulai dari menarik kesimpulan dari hal yang umum
yang mengarah kepada kesimpulan yang khusus dengan cara menghubungkan
data-data nya , dengan contoh :
Premis 1 : Semua mahluk hidup
adalah ciptaan Tuhan (U)
Premis 2: Manusia adalah
mahluk hidup (U)
Kesimpulan : Manusia adalah mahluk
ciptaan Tuhan
Penalaran deduktif menurut bentuk nya di bagi menjadi 2 bagian yaitu:
a) Penarikan simpulan secara langsung
b) Penarikan simpulan secara tidak langsung
dan sekarang kita mulai dengan
membahas tentang Penarikan simpulan secara langsung terlebih dahulu.
Penarikan simpulan secara langsung
a. Simpulan secara langsung:
Semua S adalah P (premis)
Sebagian P adalah S (simpulan)
Contoh: Semua manusia memiliki
tangan. (premis)
Sebagian yang memiliki tangan adalah manusia. (simpulan)
b. Semua S adalah P (premis)
Tidak satu pun S adalah
tak-P (simpulan)
Contoh: Semua pencuri
adalah pelaku kriminal. (premis)
Tidak satu pun pencuri
adalah pelaku tidak kriminal. (simpulan)
c. Tidak satu pun S adalah P (premis)
Semua S adalah tak-P
(simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun
semut adalah manusia. (premis)
Semua semut adalah bukan manusia. (simpulan)
d. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah
tak P (simpulan)
Tidak satu-pun tak P
adalah S (simpulan)
Contoh: Semua pisau
adalah tajam. (premis)
Tidak satu pun pisau adalah tak tajam. (simpulan)
Tidak satupun yang tak tajam adalah pisau. (simpulan).
Penarikan
Simpulan secara tidak langsung
SILOGISME
Silogisme adalah suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Jenis-jenis silogisme
a.
Silogisme Katagorial
b.
Silogisme Hipotetik
c.
Silogisme Alternative
d.
Entimen
e.
Silogisme Disjungtif
a.
Silogisme Katagorial
Silogisme
kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat
dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan
premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di
antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh :
·
Semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
·
Komodo adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
·
Komodo pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
b.
Silogisme Hipotetik
Yang dimaksud
dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis
mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi
katagorik.
Contoh :
·
Apabila lapar saya makan nasi (mayor)
·
Sekarang lapar (minor)
·
Saya lapar makan nasi (konklusi)
c.
Silogisme Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya.
Contoh :
·
Adi tinggal di Jakarta atau Malang
·
Adi tinggal di Jakarta
·
Jadi, Adi tidak tinggal di Malang
e.
Silogisme Disjungtif
Silogisme
Disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan disjungtif,
sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari
salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Contoh :
·Seno masuk
sekolah atau tidak. (premis 1)
·Ternyata Seno
tidak masuk sekolah. (premis 2)
·Ia tidak masuk sekolah.
(konklusi)
.
ENTIMEM
Entimen adalah percakapan yang
biasa di lakukan dalam kehidupan sehari-hari baik pada lisan maupun tulisan
,dan biasa nya silogisme yang kita ucapkan itu di perpendek dengan cara tidak
menyebutkan premis-premis umum nya ,biasa nya seseorang langsung mengatakan
kesimpulan nya yang diikuti dengan premis khusus sebagai penyebabnya.Bentuk
silogisme seperti ini di sebut entimem
Entimem mempunyai rumus ,Rumus :
C=B, karena C=A
PU: Proses fotosintesis
memerlukan sinar matahari
PK: Pada malam hari tidak ada sinar matahari
K :Pada malam hari tidak mungkin ada proses
fotosintesis.
Entimem : pada malam hari tidak ada fotosintesis karena
tidak ada sinar matahari.
Sumber :
https://halfizjulian.wordpress.com/2014/03/30/silogisme-dan-entimen/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://rarapsp.blogspot.com/2013/10/penalaran-deduktif-silogisme-entimen.html
http://fardhinisabila.blogspot.com/2012/03/penalaran-deduktif.html